Televisi menjadi barang yang
hampir selalu ada di setiap rumah. Tanpa meminta izin pada kita, tayangan
televisi dan lingkungan memberi pengaruh pada anak. Ada anak yang meniru
adegan-adegan kekerasan di televisi. Ada
pula anak yang meniru perilaku yang ia lihat di iklan, misalnya anak hanya mau
makan makanan yang ada di iklan, hanya doyan kecap dan kerupuk, mie instan,
daging kalengan, ayam goreng di waralaba, dll. Di lain sisi, tidak semua tayangan televisi cocok dan ramah bagi anak. Selain itu,
anak kadang menjadi kecanduan nonton televisi karena orang dewasa di sekitarnya
juga kecanduan nonton televisi. Bahkan ada orang tua yang sengaja menyetel
televisi agar anak tidak rewel. Orang tua mungkin sudah capek, dan lebih suka
menjadikan televisi menjadi “baby sitter” anak. Namun, apakah berarti anak tidak boleh nonton televisi selamanya?
-