Acara : Siaran
Parenting Radio Satu Nama 855 AM
Waktu: Sabtu, 15
Agutus 2015, Pkl. 10.00-11.00 WIB
Tema: IDENTITAS DIRI
PADA ANAK
Narasumber: Esthi,
Tyas
Host: Kuncoro
Siaran parenting pertama di Radio
Satu Nama mengangkat tema tentang bagaimana orangtua mendapingi anak mengenal
dan menerima identitas dirinya. Proses pencarian Identitas seseorang sebenarnya
dimulai sejak bayi hingga lanjut usia. Masa krisis identitas sendiri terjadi
pada masa remaja sehingga pendampingan pengenalan identitas pada masa anak
menjadi sangat penting untuk dilakukan karena pengenalan identitas di masa ini
menjadi dasar dalam tahap perkembangan selanjutnya ketika seseorang mencari jati
dirinya. Meskipun pengenalan dan penerimaan identitas diri penting pada masa
anak – anak. tidak sedikit orangtua yang menganggap remah hal ini sehingga ketika
anak menginjak remaja bahkan dewasa orangtua kesulitan mendampingi anak –
anaknya.
Pertanyaan – pertanyaan kecil
anak tentang siapa dirinya dan oranglain mestinya tidak diremehkan orantua
karena saat anak bertanya sesungguhnya dia sedang membangun konsep dirinya
seperti mengapa temanku berkerudung semetara aku tidak? Mengapa dia punya
mainan bagus – bagus tapi aku tidak? Mengapa rambutku keriting? Dan pertanyaan
lainnya. Proses anak bertanya ini dala tahap perkembangannya di sebut dengan
proses Pemahaman Diri.
Lalu Apa yang dimaksud dengan
Pemahaman diri? Pemahaman diri adalah Tahap awal/pondasi seseorang dalam upaya
menemukan identitas dirinya.
Proses pemahaman diri ini
mempunyai manfaat penting bagi perkembangan anak yakni Meningkatkan Percaya
diri dan Sarana interksi sosial. Ketika anak mengenal dan menerima dirinya
(nama, rambut, penampilan, kepemilikan,dll) maka hal ini akan membantu anak
mantap dengan dirinya sehingga memudahkan anak berinteraksi dengan orang lain .
Sementara itu, waktu yang tepat
untuk mengenalkan anak tentang dirinya adalah Sejak anak mampu berbicara dimulai
dengan ciri fisik.
Cara mendampinginya pun dalpat
dengan cara – cara yang mudah seperti berikut ini:
1.
Mengenalkan ciri – ciri fisik dan kegunaannya
misalnya dengan cara :
- Membaca
buku bersama tentang TUBUH
- Menyanyi
“Kepala, Punda, Lutut,Kaki / 2 mata saya, hidung saya satu”
- Mendongeng
dengan mengajak anak memegang bagian tubuhnya saat ada bagian tubuh yang
diucapkan oleh orangtua.
- Menggambar
/ Mewarnai/kolase gambar tubuh
2. Kenalkan anak pada ciiri – ciri yang
“berhubungan dengan dirinya” seperti:
- Ajar
anak menyebutkan namanya, nama panggilan, nama lengkap
- Latih
anak mengucapkan nama orangtua
- Membuat
Peta Rumah untuk mengenalkan alamat rumah
- Membuat
Pohon Keluarga untuk mengenal silsilah keluarga
- Membuat
project video tentang kekhasan daerah, aktivitas yang disukai, pengalaman
– pengalaman menarik
3. Kenalkan anak pada profesi orangtua dan nilai
mulia dari profesi itu sehingga menimbulkan kebanggaan pada anak.
4. Memberi “label” positif yang sesuai dengan
kemampuan anak
- Panggil
anak sesuai nama
5. Beri pujian segera untuk hal yang mampu
dikerjakan anak (Segera krn agar anak masih mengingat apa yg dilakukannya)
6. Bantu anak menguasai suatu keahlian sesuai tahap
perkembangannya (bisa juga menemukan bakat anak)
- Usia
Balita = berjalan, bicara, berlari, memanjat, menyanyi,
- Usia
Sekolah = menulis, membaca, menari,
7. Ingatkan anak pada kesuksesanya dan bukan
kesalahan yg pernah dibuat
8.Bantu Anak mengembangkan kesadaran hak akan
tubuhnya sendiri \contoh: saat menolak dicium
9. Ajak anak berinteraksi dengan orang lain
misalnya dengan:
·
Bermain bersama anak – anak sekitar rumah (dpt
juga mengundang mereka)
·
Ajak
arisan , tempat ibadah, belanja (trutama pasar tradisional),
10.
Habiskan waktu bersama anak agar anak merasa
dicintai dan berharga misalnya dengan:
- Bermain/nonton/memasak/membaca bersama dengan anak
- Pajang
hasil kreasi anak
- Saat
makan / setelahnya jadikan sebagai waktu untuk anak – anak becerita
pengalamannya, dengarkan dan tanggapi dengan serius.
No comments:
Post a Comment